Pendidikan

Squat

Olahraga selanjutnya yang bisa dilakukan di rumah adalah squat. Squat adalah olahraga yang bisa dilakukan dimana saja, karena tidak membutuhkan tempat yang luas. Pada langkah pertama, awali dengan posisi berdiri. Setelah itu, sejajarkanlah posisi kaki dengan bahu. Setelah itu, turunkan badan sampai posisi kaki membentuk sudut sebesar 90 derajat. Posisi ini adalah posisi setengah jongkok.

Setelah itu, kembalilah pada posisi semula, yaitu berdiri tegak. Lakukanlah gerakan ini secara berulang. Tidak ada batas khusus untuk melakukannya, cukup lakukan sampai kamu merasa lelah. Squat adalah olahraga yang berfungsi untuk memperkuat otot yang ada pada paha dan kaki.

Jenis-jenis Squat

Back Squat
Dalam melakukan back squat, kamu harus berdiri tegak dan letakkan barbel di belakang leher dengan berat merata di bahu. Posisikan kaki sedikit lebih lebar dari bahu dan putar sedikit ke luar sekitar 15 derajat. Lalu turun dengan posisi paha rata dengan lantai.

Overhead Squat
Overhead squat membuat semua otot tubuh bekerja. Gerakannya dianggap cukup sulit karena memerlukan keseimbangan. Beban diangkat lurus ke atas kepala dan tangan harus tetap stabil dan terjaga. Pinggul juga membantu untuk keberhasilan gerakan. Manfaat gerakan squat yang satu ini baik untuk melatih tubuh bagian bawah. Butuh gerakan yang benar agar tidak mengalami cedera.

Front Squat
Saat melakukan front squat, otot yang bekerja adalah paha depan, bokong, paha belakang, punggung besar, punggung bawah, dan inti. Jenis squat ini biasa dipakai saat kejuaraan angkat beban. Namun, kamu bisa mencobanya dengan barbel. Squat ini sangat baik untuk menjaga tubuh tetap tegak dan memperkuat tubuh bagian bawah terutama paha dengan karena penempatan beban ada di bagian bahu depan.

Bulgarian Split Squat
Jenis squat yang satu ini tengah populer di kalangan masyarakat. Saat melakukan Bulgarian split squat, kaki diletakan di belakang untuk meningkatkan stabilitas. Squat ini akan menguatkan paha depan, boong, paha belakang, betis, dan otot inti.

Sumo Squat
Jika biasanya squat dilakukan dengan posisi kaki yang dilebarkan sama dengan bahu, Sumo Squat dilakukan dengan posisi kaki yang lebih lebar. Squat ini membuat otot-otot paha bekerja menjadi lebih keras. Tantangan saat melakukan squat ini adalah menyeimbangkan posisi tubuh. Selain paha, squat ini juga dapat menguatkan otot paha, bokong, dan betis.

Goblet Squat
Goblet squat merupakan versi mudahnya dari front squat yang menggunakan barbel. Squat jenis ini menggunakan kettlebell atau dumbbell. Gereakan ini memuat langkah-langkah squat dasar yang baik untuk pemula yang ingin melakukan squat dengan membawa beban berat.

Squat Thrust
Squat thrust merupakan suatu latihan mengubah posisi tubuh dari berdiri tegak, jongkok, posisi push up, jongkok, lalu berdiri tegak yang dilakukan secara berulang-ulang.

Jogging

Meskipun identic dengan taman atau jalanan, tetapi ternyata jogging juga bisa dilakukan di rumah. kamu bisa. Jogging adalah olahraga lari yang dilakukan secara cepat atau lambat. Banyak manfaat yang bisa dirasakan ketika rutin melakukan jogging. Lakukanlah jogging selama 15 sampai dengan 30 menit setiap hari. Jogging juga memiliki pengaruh terhadap kesehatan mental dan emosional.

Selain itu, ada beberapa manfaat lain dari jogging. Seperti membantu menjaga atau menurunkan berat badan, menyehatkan jantung, memperkuat sistem kekebalan tubuh, meningkatkan kekuatan tulang, mengembangkan otot, meningkatkan sistem pernapasan, menyehatkan pikiran sampai mengurangi stress.

 

7 Manfaat Jogging

 

1. Meningkatkan energi
Manfaat jogging selanjutnya juga dapat meningkatkan energi. Setiap tubuh manusia tentu membutuhkan energi. Tubuh membutuhkan sebuah energi supaya setiap organ tubuh dapat berfungsi secara baik.

2. Mencegah stres
Stress adalah sebuah reaksi dari tubuh. Stress ini akan muncul ketika seseorang menghadapi sebuah hal-hal yang kurang baik. Seperti mengalami tekanan, ancaman bahkan mengalami suatu perubahan.

3. Menurunkan tekanan darah
Tekanan darah adalah sebuah ukuran yang menentukan kinerja jantung. Melalui tekanan darah, kita dapat mengetahui seberapa kuat jantung dalam memompa darah. Darah yang dipompa jantung nantinya akan mengalir ke seluruh tubuh.

4. Tidur nyenyak di malam hari
Tidur adalah salah satu kebutuhan manusia. Setiap manusia memerlukan waktu untuk tubuhnya beristirahat. Waktu tersebut bisa didapatkan ketika tidur. Akan tetapi, terkadang tubuh tidak bisa beristirahat maksimal ketika tidur. Hal itu disebabkan karena beberapa hal. Seperti sulit untuk tidur, terus terbangun sampai tidur yang tidak nyenyak.

5. Menguatkan kekebalan tubuh
Sistem kekebalan tubuh adalah sebuah sistem yang kompleks. Sistem ini terdiri dari beberapa hal. Di antaranya seperti jaringan, sel dan organ. Ketiga hal tersebut saling bekerja sama di dalam tubuh. Tujuannya adalah untuk melindungi tubuh dari penyakit. Selain itu, akan menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.

6. Membantu menurunkan berat badan
Selain melakukan diet, ada hal lain yang bisa dilakukan saat proses penurunan berat badan. Contohnya seperti melakukan olahraga. Diet yang tidak disertai dengan olahraga memang cenderung kurang baik.

7. Menguatkan tulang
Tulang adalah salah satu anggota tubuh. tulang memiliki peran yang terbilang sangat penting untuk tubuh. Contohnya seperti melindungi organ yang ada di dalam tubuh, membentuk struktur tubuh dan menyimpan kalsium yang masuk ke dalam tubuh.

Ir. Soekarno

Dr. Ir. H. Soekarno1 (6 Juni 1901 – 21 Juni 1970) adalah Presiden pertama Republik Indonesia yang menjabat pada periode 1945–1967. Ia adalah seorang tokoh perjuangan yang berperan penting dalam memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) pada tanggal 17 Agustus 1945. Soekarno orang pertama yang mencetuskan konsep mengenai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan ia sendiri yang menamainya.

Berbicara tentang pahlawan kemerdekaan nasional Indonesia tidak bisa dilakukan tanpa sang proklamator kemerdekaan itu sendiri yaitu Ir. Soekarno yang berasal dari Surabaya. Ir. Soekarno adalah presiden pertama Indonesia yang juga berperan sebagai pencetus dasar negara Pancasila yang kita gunakan hingga saat ini. Bersama dengan Mohammad Hatta, Soekarno merupakan tokoh penting yang telah menginspirasi masyarakat Indonesia dalam perjuangan mencapai gerbang kemerdekaan.

Biografi

Ir. Soekarno atau yang biasa dipanggil Bung Karno yang lahir di Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 6 Juni 1901 dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo dengan Ida Ayu Nyoman Rai. Ayah Soekarno adalah seorang guru. Raden Soekemi bertemu dengan Ida Ayu ketika dia mengajar di Sekolah Dasar Pribumi Singaraja, Bali. Soekarno hanya menghabiskan sedikit masa kecilnya dengan orangtuanya hingga akhirnya dia tinggal bersama kakeknya, Raden Hardjokromo di Tulung Agung, Jawa Timur. Soekarno pertama kali bersekolah di Tulung Agung hingga akhirnya dia ikut kedua orangtuanya pindah ke Mojokerto. Di Mojokerto, ayahnya memasukan Soekarno ke Eerste Inlandse School.

Di tahun 1911, Soekarno dipindahkan ke Europeesche Lagere School (ELS) untuk memudahkannya diterima di Hoogere Burger School (HBS). Setelah lulus pada tahun 1915, Soekarno melanjutkan pendidikannya di HBS, Surabaya, Jawa Timur. Di Surabaya, Soekarno banyak bertemu dengan para tokoh dari Sarekat Islam, organisasi yang kala itu dipimpin oleh HOS Tjokroaminoto yang juga memberi tumpangan ketika Soekarno tinggal di Surabaya. Dari sinilah, rasa nasionalisme dari dalam diri Soekarno terus menggelora. Di tahun berikutnya, Soekarno mulai aktif dalam kegiatan organisasi pemuda Tri Koro Darmo yang dibentuk sebagai organisasi dari Budi Utomo. Nama organisasi tersebut kemudian Soekarno ganti menjadi Jong Java (Pemuda Jawa) pada 1918.

Di tahun 1920 seusai tamat dari HBS, Soekarno melanjutkan studinya ke Technische Hoge School (sekarang berganti nama menjadi Institut Teknologi Bandung) di Bandung dan mengambil jurusan teknik sipil. Saat bersekolah di Bandung, Soekarno tinggal di kediaman Haji Sanusi yang merupakan anggota Sarekat Islam dan sahabat karib Tjokroaminoto. Melalui Haji Sanusi, Soekarno berinteraksi dengan Ki Hajar Dewantara, Tjipto Mangunkusumo dan Dr Douwes Dekker, yang saat itu merupakan pemimpin organisasi National Indische Partij. Pada tahun 1926, Soekarno mendirikan Algemene Studie Club di Bandung yang diinspirasi dari Indonesische Studie Club (dipimpin oleh Dr Soetomo). Algemene Studie Club merupakan cikal bakal berdirinya Partai Nasional Indonesia pada tahun 1927. Bulan Desember 1929, Soekarno ditangkap oleh Belanda dan dipenjara di Penjara Banceuy karena aktivitasnya di PNI.

Pada tahun 1930, Soekarno dipindahkan ke penjara Sukamiskin. Dari dalam penjara inilah, Soekarno membuat pledoi yang fenomenal, Indonesia Menggugat. Soekarno dibebaskan pada tanggal 31 Desember 1931. Pada bulan Juli 1932, Soekarno bergabung dengan Partai Indonesia (Partindo), yang merupakan pecahan dari PNI. Soekarno kembali ditangkap oleh Belanda pada bulan Agustus 1933 dan diasingkan ke Flores. Karena jauhnya tempat pengasingan, Soekarno hampir dilupakan oleh tokoh-tokoh nasional lainnya. Namun semangat Soekarno tetap membara seperti tersirat dalam setiap suratnya kepada seorang Guru Persatuan Islam bernama Ahmad Hasan. Pada tahun 1938 hingga tahun 1942 Soekarno diasingkan ke Provinsi Bengkulu. Soekarno baru benar-benar bebas setelah masa penjajahan Jepang pada tahun 1942.

Mohammad Hatta

Drs. H. Mohammad Hatta (12 Agustus 1902 – 14 Maret 1980) adalah negarawan dan ekonom Indonesia yang menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia pertama. Ia bersama Soekarno memainkan peranan sentral dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda sekaligus memproklamirkannya pada 17 Agustus 1945. Ia pernah menjabat sebagai Perdana Menteri dalam Kabinet Hatta I, Hatta II, dan RIS. Pada 1956, ia mundur dari jabatan wakil presiden.

Mohammad Hatta atau yang biasa dikenal sebagai Bung Hatta adalah salah seorang pahlawan nasional yang berperan besar dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia. Ia merupakan salah satu pahlawan nasional yang berasal dari Bukittinggi, Sumatra Barat. Semangat patriotisme Bung Hatta telah tumbuh sejak ia masih muda dengan partisipasinya sebagai aktivis, anggota dari organisasi pergerakan nasional hingga menjadi negarawan yang turut mendampingi Soekarno untuk memperjuangkan Indonesia dari penjajahan Belanda.

Latar belakang

Rumah Kelahiran Bung Hatta yang sekarang terletak di Jalan Sukarno-Hatta, Kota Bukittinggi. Mohammad Hatta lahir dari pasangan Muhammad Djamil dan Siti Saleha yang berasal dari Minangkabau. Ayahnya merupakan seorang keturunan ulama Naqsyabandiyah di Batuhampar, dekat Payakumbuh, Sumatra Barat dan ibunya berasal dari keluarga pedagang di Bukittinggi. Ia lahir dengan nama Muhammad Athar pada tanggal 12 Agustus 1902. Namanya, Athar berasal dari bahasa Arab, yang berarti “harum”. Athar lahir sebagai anak kedua, setelah Rafiah yang lahir pada tahun 1900.

Sejak kecil, ia telah dididik dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang taat melaksanakan ajaran agama Islam. Kakeknya dari pihak ayah, Abdurrahman Batuhampar dikenal sebagai ulama pendiri Surau Batuhampar, sedikit dari surau yang bertahan pasca-Perang Padri. Sementara itu, ibunya berasal dari keturunan pedagang. Beberapa orang mamaknya adalah pengusaha besar di Jakarta. Ayahnya meninggal pada saat ia masih berumur tujuh bulan. Setelah kematian ayahnya, ibunya menikah dengan Agus Haji Ning, seorang pedagang dari Palembang. Haji Ning sering berhubungan dagang dengan Ilyas Bagindo Marah, kakeknya dari pihak ibu. Perkawinan Siti Saleha dengan Haji Ning melahirkan empat orang anak, yang semuanya adalah perempuan.

5 Nilai Semangat Moh.Hatta yang Patut di contoh

Mohammad Hatta selalu memberikan sumbangsih pemikirannya dalam banyak hal. Mulai dari dasar negara, konsep NKRI, proklamasi, hingga gagasan tentang ekonomi kerakyatan. Tak heran apabila negarawan asal Bukttinggi ini didapuk sebagai Wakil Presiden pertama Republik Indonesia. Sebagai generasi penerus, sudah sepatutnya kita meneladani Bung Hatta. Berikut ini adalah lima nilai semangat Mohammad Hatta yang perlu kita tiru.

1. Jiwa Solidaritas dan Kesetiakawanan
2. Pro Patria dan Primus Patrialis
3. Jiwa Toleransi atau Tenggang Rasa
4. Jiwa Tanpa Pamrih dan Bertanggung Jawab
5. Jiwa Ksatria

Jendral Soedirman

Jenderal Besar TNI (Anumerta) Raden Soedirman adalah seorang perwira tinggi Indonesia pada masa Revolusi Nasional Indonesia. Lahir pada tanggal 24 Januari 1916 dan Meninggal Dunia pada tanggal 29 Januari 1950. Sebagai Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia pertama, ia adalah sosok yang dihormati di Indonesia. Terlahir dari pasangan rakyat biasa di Purbalingga, Hindia Belanda dan Soedirman diadopsi oleh pamannya yang seorang priyayi.

Kehidupan awal

Soedirman lahir dari pasangan Karsid Kartawiraji dan Siyem saat pasangan ini tinggal di rumah saudari Siyem yang bernama Tarsem di Bodaskarangdjati, Rembang, Purbalingga. Tarsem sendiri bersuamikan seorang camat bernama Raden Cokrosunaryo. Menurut catatan keluarga Soedirman dinamai oleh pamannya lahir pada Minggu pon di bulan Maulud dalam penanggalan Jawa pemerintah Indonesia kemudian menetapkan 24 Januari 1916 sebagai hari ulang tahun Soedirman.

Karena kondisi keuangan Cokrosunaryo yang lebih baik, ia mengadopsi Soedirman dan memberinya gelar Raden, gelar kebangsawanan pada suku Jawa. Soedirman tidak diberitahu bahwa Cokrosunaryo bukanlah ayah kandungnya sampai ia berusia 18 tahun. Setelah Cokrosunaryo pensiun sebagai camat pada akhir 1916, Soedirman ikut dengan keluarganya ke Manggisan, Cilacap. Di tempat inilah ia tumbuh besar. Di Cilacap Karsid dan Siyem memiliki seorang putra lain bernama Muhammad Samingan. Karsid meninggal dunia saat Soedirman berusia enam tahun, dan Siyem menitipkan kedua putranya pada saudara iparnya dan kembali ke kampung halamannya di Parakan Onje, Ajibarang.

Mempertahankan Kemerdekaan

Setelah Jepang meyerah kalah dalam Perang Dunia II dan Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, Jenderal Soedirman memerintahkan rekan-rekannya untuk kembali ke daerah asal mereka. Sementara itu, Jenderal Soedirman pergi ke Jakarta. Di sana, ia menemui Presiden Soekarno yang memintanya untuk memimpin perlawanan Jepang di kota. Namun, permintaan itu ditolak oleh Jenderal Soedirman karena ia merasa tidak menguasai medan di Jakarta.

Jenderal Soedirman kemudian menawarkan diri kepada Presiden Soekarno untuk memimpin pasukan di Kroya yang masuk ke wilayah Kabupaten Cilacap saat ini. Setelah itu, Jenderal Soedirman kembali dan bergabung dengan pasukannya pada 19 Agustus 1945. Saat itu, Belanda tengah berupaya kembali ke Indonesia bersama tentara Inggris. Guna mengatasi permasalahan tersebut, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) membentuk tiga badan sebagai wadah perjuangan rakyat pada 22 Agustus 1945, yakni:
Komite Nasional Indonesia (KNI)
Partai Nasional Indonesia (PNI)
Badan Keamanan Rakyat (BKR)
Sementara itu, Jenderal Soedirman mendirikan divisi lokal dalam BKR dan kemudian pasukannya dijadikan bagian dari Divisi V pada 20 Oktober 1945 oleh Panglima Sementara Oerip Soemohardjo.

Akhir perjuangan Soedirman

Pada November 1945, dilaksanakan pemilihan panglima besar Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di Yogyakarta. Saat itu terdapat dua kandidat, yakni Soedirman dan Oerip Soemohardjo. Soedirman terpilih menjadi Panglima Besar TKR, sedangkan Oerip Soemohardjo menjadi kepala staffnya. Saat itu, meski belum dilantik secara resmi, Soedirman mengerahkan pasukannnya untuk menyerang Inggris dan Belanda di Ambarawa. Selain melawan Sekutu dan Belanda yang ingin menjajah kembali Indonesia, Soedirman dan pasukannnya juga harus melawan serangan dari dalam. Salah satunya adalah upaya pemberontakan PKI Madiun yang dipimpin oleh Musso pada 1948. Berbagai perlawanan dilalui oleh Jenderal Sudirman hingga ia menderita penyakit tuberkoliosis.

Namun, meski dalam keadaan sehat, Jenderal Sudirman tetap memimpin perlawanan Indonesia melawan Belanda yang melakukan Agresi Militer II pada 19 hingga 20 Desember 1948. Saat itu, Belanda berhasil menduduki Yogyakarta yang menjadi ibu kota Indonesia dan menawan para pemimpin negara, seperti Soekarno dan Hatta. Meski demikian, Jenderal Soedirman dan beberapa tentara serta dokter pribadinya melakukan gerilya selama tujuh bulan. Perlawanan yang terus dilakukan oleh pejuang gerilyawan Indonesia berhasil membuat Belanda menarik diri.

Soepomo

Prof. Dr. Mr. Soepomo adalah seorang adalah seorang politikus dan pengacara Indonesia. Lahir pada tanggal 22 Januari 1903. Menjabat sebagai Menteri Kehakiman pertama negara itu dari Agustus hingga November 1945 dan lagi dari Desember 1949 hingga 6 September 1950. Dikenal sebagai bapak konstitusi Indonesia ia secara anumerta dinyatakan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia oleh Presiden Soekarno pada tahun 1965. Soepomo dikenal sebagai perancang Undang-undang Dasar 1945, bersama dengan Muhammad Yamin dan Soekarno.

Kehidupan awal dan pendidikan

Ia memulai pendidikannya pada tahun 1917, ketika ia terdaftar di Europeesche Lagere School (ELS) di Boyolali. Ia lulus pada tahun 1920, dan melanjutkan studinya ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) di Surakarta. Pada tahun 1923, ia pindah ke Batavia (sekarang Jakarta) dan bersekolah di Bataviasche Rechtsschool. Setelah lulus dari sana, ia bekerja di sebuah pengadilan negeri di Surakarta, sebelum berangkat ke Belanda untuk melanjutkan pendidikan. Di Belanda, ia mendaftar di Universitas Leiden, dan belajar hukum di bawah Cornelis van Vollenhoven.

Lulus pada tahun 1927, dengan tesisnya yang berjudul “Reformasi Sistem Agraria di Wilayah Surakarta”, yang berisi uraian tentang sistem agraria di Surakarta dan kritik terselubung terhadap kolonialisme Belanda. Sekembalinya ke rumah, ia menjadi pegawai pengadilan di Yogyakarta, kemudian dipindahkan ke Departemen Kehakiman di Batavia. Saat bertugas di Departemen Kehakiman, ia mengambil pekerjaan sampingan sebagai dosen tamu di Rechtshoogeschool. Ia kemudian bergabung dengan asosiasi pemuda Jong Java, dan menulis sebuah makalah berjudul “Perempuan Indonesia dalam Hukum”, yang ia presentasikan bersama dengan Perdana Menteri di kemudian hari Ali Sastroamidjojo pada Kongres Perempuan 1928.

Pemakluman konstitusi

Pada tanggal 1 Maret 1945, tahun terakhir pendudukan Jepang di Indonesia, pemerintah Jepang membentuk Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) pada tanggal 1 Maret 1945 untuk mengerjakan “persiapan kemerdekaan di wilayah pemerintahan pulau jawa ini”. Soepomo menjadi salah satu dari 62 anggota.

Pada sidang pertama yang berlangsung dari 29 Mei hingga 1 Juni, ia menyatakan dukungannya untuk masa depan Indonesia menjadi negara kesatuan yang kuat, dengan alasan bahwa itu sesuai dengan norma-norma masyarakat Indonesia. Dia juga berbicara menentang gagasan negara Islam. Pada tanggal 1 Juni 1945 presiden di masa depan Soekarno berpidato di mana ia menguraikan dasar negara masa depan lima sila Pancasila. Pada masa reses BPUPK hal ini kemudian dimasukkan ke dalam pembukaan konstitusi masa depan Piagam Jakarta oleh Panitia Sembilan yang tidak termasuk Soepomo.

Pendidikan

ELS (Europeesche Lagere School) di Boyolali (1917)
MULO (Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs) di Solo (1920)
Bataviasche Rechtsschool di Batavia (lulus tahun 1923)
Rijksuniversiteit Leiden/Leiden University (1924)

Karir

Pegawai yang diperbantukan pada Pengadilan Negeri Yogyakarta
Anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
Anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
Ketua Panitia Kecil Perancang UUD
Menteri Kehakiman
Rektor Universitas Indonesia (1951-1954)

Achmad Soebardjo

Mr. Raden Soebardjo Djojoadisoerjo Lahir di Karawang 23 Maret 1896 jawa Barat adalah tokoh pejuang kemerdekaan,diplomat dan seorang pahlwan Indonesia. Ia adalah Mentri Luar Negri Indonesia Pertama.

Riwayat Perjuangan

Semasa masih menjadi mahasiswa, Soebardjo aktif dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui beberapa organisasi seperti Jong Java dan Persatuan Mahasiswa Indonesia di Belanda. Pada bulan Februari 1927, ia pun menjadi wakil Indonesia bersama dengan Mohammad Hatta dan para ahli gerakan-gerakan Indonesia pada persidangan antarbangsa “Liga Menentang Imperialisme dan Penindasan Penjajah” yang pertama di Brussels dan kemudiannya di Jerman.

Pada persidangan pertama itu juga ada Jawaharlal Nehru dan pemimpin-pemimpin nasionalis yang terkenal dari Asia dan Afrika. Sewaktu kembalinya ke Indonesia, ia aktif menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), dan kemudian Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Peristiwa Rengasdengklok

Pada tanggal 16 Agustus 1945 Para pemuda pejuang, termasuk Chaerul Saleh, Sukarni, dan Wikana, Shudanco Singgih, dan pemuda lain, membawa Soekarno dan Moh. Hatta ke Rengasdengklok. Tujuannya adalah agar Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Peristiwa ini dinamakan Peristiwa Rengasdengklok, Di sini mereka kembali meyakinkan Soekarno bahwa Jepang telah menyerah dan para pejuang telah siap untuk melawan Jepang, apa pun risikonya.

Di Jakarta, golongan muda, Wikana, dan golongan tua, yaitu Achmad Soebardjo melakukan perundingan. Achmad Soebardjo menyetujui untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jakarta. Maka diutuslah Yusuf Kunto untuk mengantar Achmad Soebardjo ke Rengasdengklok. Achmad Soebardjo berhasil meyakinkan para pemuda untuk tidak terburu-buru memproklamasikan kemerdekaan. Bahkan Achmad Soebardjo memberikan jaminan dengan taruhan nyawa bahwa proklamasi kemerdekaan akan diumumkan pada tanggal 17 Agustus 1945 selambat-lambatnya pukul 11.30. Dengan adanya jaminan itu, Komandan Kompi Peta Rengasdengklok Cudanco Subeno bersedia melepaskan Soekarno dan Moh Hatta kembali ke Jakarta.

Naskah proklamasi

Konsep naskah proklamasi disusun oleh Bung Karno, Bung Hatta, dan Achmad Soebardjo di rumah Laksamana Muda Maeda.[10] Setelah selesai dan beragumentasi dengan para pemuda, dinihari 17 Agustus 1945, Bung Karno pun segera memerintahkan Sayuti Melik untuk mengetik naskah proklamasi.

Wafatnya

Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo meninggal dunia dalam usia 82 tahun, tepatnya pada 15 Desember 1978 di Rumah Sakit Pertamina, Kebayoran Baru. Penyebab kematiannya yakni flu yang kemudian menimbulkan komplikasi. Beliau dimakamkan di Cipayung, Bogor. Pemerintah kemudian mengangkat almarhum Achmad Soebardjo sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia pada tahun 2009.

Universitas Airlangga

Universitas Airlangga (UNAIR) adalah sebuah perguruan tinggi negeri yang terletak di Surabaya, Jawa Timur. Universitas ini didirikan tanggal 10 November 1954 bertepatan dengan hari pahlawan yang ke-9. Berdasarkan peringkat dari QS World University Rangking 2021, Universitas Airlangga menduduki peringkat keempat sebagai perguruan tinggi terbaik di Indonesia.

Berdirinya Universitas Airlangga memiliki sejarah yang cukup panjang. Sebelum Unair resmi didirikan, pada tanggal 9 dan 11 Oktober 1847, disampaikan usul kepada Pemerintah Kolonial Belanda untuk mendidik pemuda-pemuda Jawa yang berbakat menjadi ahli-ahli praktik kesehatan. Pada tanggal 2 Januari 1849, melalui Keputusan Pemerintah No.22 didirikan NIAS (Nederlandsch Indische Artsen School) sebagai tempat pendidikan dokter di Surabaya.

Sejak tahun 1913, pendidikan dokter di Surabaya berlangsung di Jalan Kedungdoro 38 Surabaya. Pada tahun 1923, gedung NIAS dipindah dari Jalan Kedungdoro ke tempat berdirinya Fakultas Kedokteran Unair di Jalan Mayjen. Prof. Dr. Moestopo, Surabaya. Kemudian Dr. Lonkhuizen Kepala Dinas Kesehatan pada masa itu mengajukan usulan untuk mendirikan Sekolah Kedokteran Gigi di Surabaya yang dirintis sejak bulan Juli 1928 hingga 1945. Ia mendapat persetujuan dari Dr. R.J.F. Van Zaben, Direktur NIAS. Sekolah tersebut lebih dikenal dengan nama STOVIT (School tot Opleiding van Indische Tandarsten). Kala itu, STOVIT berhasil mengumpulkan 21 orang siswa. Dalam perjalanannya, STOVIT berganti nama menjadi Ika Daigaku Shika (sekolah kedokteran dan kedokteran gigi) dengan Dr. Takeda sebagai direktur pertamanya.

Nama dan Simbol

  • Nama “Airlangga” diambil dari nama raja yang memerintah Jawa Timur pada tahun 1019 hingga tahun 1042 yaitu Rakar Galu Sri Lokeswara Dharmawangsa Airlangga Anantawikramattungadewa atau dikenal dengan nama Prabu Airlangga.
  • Simbol Universitas Airlangga adalah “Garuda Mukti” dengan penunggang Batara Wisnu yang membawa guci berisikan air “amerta” yakni air kehidupan abadi. Simbol ini melambangkan Universitas Airlangga sebagai sumber ilmu yang senantiasa kekal.
  • Bendera Universitas Airlangga berwarna kuning dan biru. Warna kuning melambangkan keagungan, biru melambangkan kesatria dan jiwa yang mendalam. Warna-warna itu diambil dari warna selubung yang menutupi patung Wisnu pada upacara pendirian Universitas Airlangga oleh Presiden Pertama Republik Indonesia pada tanggal 10 November 1954.

Fakultas

Fakultas Kedokteran (FK)
Fakultas Kedokteran Gigi (FKG)
Fakultas Hukum (FH)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB)
Fakultas Farmasi (FF)
Fakultas Kedokteran Hewan (FKH)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
Fakultas Sains dan Teknologi (FST)
Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM)
Fakultas Psikologi (FP)
Fakultas Ilmu Budaya (FIB)
Fakultas Keperawatan
Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK)
Fakultas Teknologi Maju dan Multidisplin
Fakultas Vokasi

IPB University

IPB University ‘Institut Pertanian Bogor’ disingkat IPB adalah universitas pertanian milik negara yang berbasis di Kabupaten Bogor Indonesia. Lembaga ini dimulai sebagai sekolah pertanian yang dibentuk oleh kolonial Belanda pada awal abad ke-20. Setelah kemerdekaan menjadi bagian dari Universitas Indonesia sebelum menjadi lembaga independen pada 1 September 1963. Prof. Dr. Arif Satria, S.P., M.Si. menjabat sebagai direkturnya.

Sekolah pertama di Bogor didirikan pada tahun 1876 di bawah Rudolph Scheffer, dengan nama landbouwschool te Buitenzorg (sekolah pertanian). Sekolah-sekolah baru untuk berbagai bidang dibuka pada tahun-tahun berikutnya untuk penduduk asli Indonesia. Lembaga ini dimulai pada awal abad ke-20 sebagai sekolah kedokteran hewan dan pertanian. Sebelum Perang Dunia II, lembaga-lembaga tersebut dikenal sebagai Middelbare Landbouwschool (sekolah menengah pertanian), Middelbare Bosbouwschool (sekolah menengah kehutanan) dan Nederlandsch Indiche Veeartsenschool (sekolah kedokteran hewan).

Pengangkatan H. J. Lovink sebagai direktur departemen pendidikan pertanian pada tahun 1910 menandai perubahan kurikulum menuju pelatihan bagi pemerintah dan pihak swasta agribisnis kolonial, termasuk kelas biologi dasar ditambah dengan pendidikan praktis tentang teknik dan teknologi budidaya. Lovink berpendapat bahwa pejabat departemen di Kementerian Pertanian “perlu membiasakan diri dengan praktik pertanian Jawa.

Pada tahun 1940, pemerintah Belanda mendirikan Lembaga Pendidikan Tinggi Pertanian di Bogor dengan nama Landbouw Hogeschool, yang kemudian pada tanggal 31 Oktober 1941 disebut Landbouwkundige Faculteit (Fakultas Agronomi). Namun, sekolah tersebut ditutup pada masa pendudukan Jepang (1942-1945). Sekolah Nederlandsch Indische Veeartsen tetap beroperasi, tetapi namanya diubah menjadi Bogōru jūigakkō (Sekolah Kedokteran Hewan Bogor).

Setelah proklamasi kemerdekaan pada tahun 1946, Departemen Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia yang baru meningkatkan Sekolah Kedokteran Hewan di Bogor menjadi Perguruan Tinggi Kedokteran Hewan. Belanda kembali ke Indonesia dan mengambil alih kembali lembaga tersebut pada tahun 1947, sehingga Faculteit Landbouwkundige dibuka kembali dengan nama Faculteit Voor Landbouw-Sceten yang mengambil jurusan Pertanian dan Kehutanan. Pada tahun 1948 PTKH atau Sekolah Tinggi Kedokteran Hewan diubah menjadi Fakultas Kedokteran Hewan di bawah Universitas Indonesia (kemudian Universitas Indonesia).

Fakultas

Fakultas Pertanian (Faperta)
Fakultas Kedokteran Hewan (FKH)
Fakultas Perikanan (FPIK)
Fakultas Peternakan (Fapet)
Fakultas Kehutanan dan Lingkungan
Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta)
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM)
Fakultas Ekologi Manusia (Fema)
Sekolah Bisnis (SB)

4 Unsur Utama dalam Seni Tari

Unsur utama dalam tari adalah komponen dasar dan vital yang harus ada dalam tarian. Apabila komponen tersebut tidak ada dalam tarian maka tidak akan menciptakan keharmonisan.

Jika tidak ada keharmonisan maka makna dari tarian itu sendiri tidak akan tersampaikan kepada penonton secara sempurna. Apa saja unsur utama dalam tari?

Berikut adalah penjelasannya yang dikutip dari buku Koreografi Seni Tari Berkarakter Islami untuk Anak Sekolah Dasar karya Arina Restian :

Unsur Utama Dalam Tari

1. Wiraga (Raga)

Unsur utama dalam tari yang pertama adalah wiraga atau raga. Wiraga adalah gerakan tubuh yang dinamis, ritmis, dan memiliki unsur keindahan atau estetis. Unsur estetis dalam tarian harus ditonjolkan dalam sebuah tarian.

Gerakan dalam tarian dibagi menjadi dua yaitu gerak murni dan gerak maknawi. Gerak murni adalah gerak tanpa tujuan. Sedangkan gerak maknawi adalah gerakan yang memiliki makna atau maksud secara mendalam.

Umumnya ketika penonton melihat gerakan-gerakan penari dalam sebuah pertunjukan, mereka dapat menebak karakteristik dan watak penari. Contohnya yaitu ketika wanita memutarkan pergelangan tangan yang berarti keluwesan dan kelembutan.

Serta gerakan berkacak pinggang yang memiliki arti kekuasaan atau kewibawaan karakter pria.

2. Wirama (Irama)

Gerakan indah berlenggak-lenggok penari tidak akan lengkap tanpa adanya iringan irama musik. Irama akan mengiringi penari sehingga menciptakan gerakan yang lebih bermakna dan terciptanya harmonisasi serta keindahan.

Ketukan dan tempo birama juga dapat digunakan sebagai tanda bagi penari kapan ia harus mengganti gerakan atau berhenti.

Wirama dapat berupa rekaman musik yang menggunakan instrument seperti kecapi, seruling, tepuk tangan, hentakan kaki, maupun nyanyian.

3. Wirasa (Rasa)

Unsur utama dalam tari yang yang ketiga yaitu wirasa. Wirasa adalah kemampuan seorang penari dalam menghayati dan menyampaikan perasaan kepada penonton lewat ekspresi wajah dan gerakan.

Pendalaman karakter penari penting agar karakter yang terbangun dapat diekspresikan dengan mimik wajah yang selaras. Unsur wirasa tidak dapat dipisahkan dari wiraga dan wirama. Wirasa bertujuan untuk memperkuat karakter, keindahan, dan pertunjukan tari itu sendiri.

Tanpa adanya wirasa dalam seni tari, pesan dan makna tarian tidak tersalurkan kepada penonton.

4. Wirupa (Ekspresi)

Wirupa adalah kemampuan yang dimiliki seorang penari dalam mengekpresikan tarian melalui mimik wajah dan pendalaman karakter. Wirupa sama pentingnya seperti wiraga, wirama, dan wirasa, agar penonton dapat memahami apa yang ingin disampaikan oleh penari.

Gerakan Tari

Gerak tari adalah perubahan posisi atau sikap anggota badan saat menari. Gerak tari ini merupakan unsur utama dalam tari. Gerak tari memiliki unsur berikut yaitu:

1. Gerak Tari Klasik

Yaitu gerak tari yang menggunakan gerak murni dan gerak ekspresif yang telah diperhalus. Tema gerakannya yaitu menirukan kegiatan manusia dan meniru hewan.

Gerakan ini sudah terpilih dan memiliki nilai simbolik dengan patokan atau pola-pola gerak yang sudah ditentukan. Contohnya yaitu gerak tari Golek, tari Bedhaya, dan tari Topeng.

2. Gerak Tari Kerakyatan

Adalah gerak tari yang gerakannya menirukan kegiatan dan emosi manusia sampai menirukan perangai hewan. Contoh gerak tari ini yaitu Tari Ketuk Tilu dan Reog Ponorogo/

3. Gerak Tari Kreasi Baru

Adalah gerak tari yang dibentuk dari paduan beberapa ragam gerak tari klasik atau kerakyatan sehingga menjadi bentuk gerak baru. Contoh gerak tari ini adalah tari Saman, tari Seringi, dan tari Kecak.

Nah itu dia penjelasan mengenai unsur dan juga gerakan tari. Jadi jangan salah memahami nya lagi ya kawan, semoga bermanfaat.